BOALEMO, PENADATA.COM – Dalam kehidupan bermasyarakat, kerap kali muncul permasalahan yang memicu tindakan yang mengarah ke penganiayaan.
Namun, meskipun demikian, persoalan tersebut harusnya tidak dilakukan penyelesaian yang melibatkan pihak pengadilan.
Hal tersebut diungkapkan Ferdi Duna, salah satu tokoh warga masyarakat Kecamatan Botumoito, Minggu (27/08/2023).
Penyampaian tersebut disampaikan Ferdi, sebagai bentuk respon atas perkelahian yang terjadi pada hari Jumat (05/05/2023) sekitar pukul 02.00 Wita dinihari di Desa Tutulo Kecamatan Botumoito, yang melibatkan pemuda Desa Botumoito dan pemuda Desa Patoameme.
“Tidak semua persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, serta merta harus dilakukan penyelesaian di meja hijau pengadilan. Namun bisa dengan cara yang lebih elok dengan mengedepankan perdamaian,” beber Ferdi.
Menurutnya, dalam menangani persoalan perkelahian antar pemuda ini, pihak-pihak tertentu harusnya lebih mengedepankan restoratif justice, sebagai langkah awal menyelesaikan perkara dengan mengedepankan perdamaian antara dua belah pihak yang berperkara.
“Ya minimal ada mediasi atas permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihak yang bertikai, yang melibatkan pemerintah Desa Botumoito maupun pemerintah Desa Patoameme, yang disaksikan oleh keluarga terlapor maupun keluarga pelapor,” ungkapnya.
Dibeberkan Ferdi, dikedepankannya keadilan restoratif tidak lain untuk menekan upaya pemulihan kembali pada keadaan semula, mengembalikan pola hubungan baik dalam masyarakat serta keseimbangan perlindungan untuk kepentingan terlapor dan pelapor.
Dirinya menegaskan, semestinya, sejak awal sudah ada upaya yang ditempuh oleh pemerintah dari kedua desa untuk mencari solusi berupa musyawarah yang berujung pada restoratif justice, atas persoalan yang terjadi.
“Sebab jika tidak, ketika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan akan memupuk benih-benih pertikaian antar kampung yang tentunya akan merugikan banyak pihak. Memang, sejauh ini sesuai pemantauan, peristiwa perkelahian antar pemuda ini tidak menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat, tapi ketika dibiarkan berlarut-larut, bahkan dibiarkan tanpa ada solusi dan musyawarah, maka tidak menutup kemungkinan, hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, pasti akan terjadi,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, penadata.com tengah berupaya menghubungi beberapa pihak, guna mengkonfirmasi permasalahan yang melibatkan pemuda yang berada di Kecamatan Botumoito tersebut.
(Arten Masiaga)